JURNAL IT - Perlombaan angkasa baru untuk kembali ke Bulan sedang berlangsung dengan cukup intens.
Namun meskipun ada beberapa keberhasilan, tidak semuanya berjalan sesuai rencana.
Buzz Aldrin menyiapkan Eksperimen Komposisi Angin Matahari selama misi pendaratan bulan Apollo 11 NASA pada Juli 1969 |
Bahkan pendaratan lembut yang sukses oleh badan antariksa Jepang pada Januari 2024 masih berakhir dengan kehilangan daya dalam waktu 3 jam karena mendarat terbalik.
Sementara NASA secara berulang kali harus menunda jadwalnya untuk mengirim manusia kembali ke Bulan.
Kemunduran lain terjadi ketika pendarat bulan Peregrine mengakhiri misinya dalam kobaran api di atas Pasifik.
Hal ini mungkin terlihat aneh, mengingat ini sesuatu yang seharusnya kita kuasai lebih dari setengah abad yang lalu.
Pada tahun 1969 hingga 1972, 12 manusia dalam enam misi terpisah secara harfiah berjalan di bulan.
Jadi, mengapa terasa seperti kita lebih buruk dalam hal ini daripada 50 tahun yang lalu?
Soviet mencoba berulang kali mendarat di bulan dan sejumlah misi mereka berakhir dengan kegagalan.
Tingkat kegagalan misi pendaran bulan |
Bahkan pada tahun 1970-an, tingkat kegagalan misi mencapai sekitar 20%. Di tahun 2020-an, angka tersebut mendekati 45%. Salah satu faktor lainnya adalah pendanaan.
Dulu, NASA memperoleh 5% dari total anggaran nasional untuk melakukan pendaratan di bulan. Bayangkan apa yang bisa kita capai dengan jumlah uang sebanyak itu.
Namun, dengan anggaran NASA yang tergerus selama bertahun-tahun, sekarang mereka berkolaborasi dengan perusahaan swasta untuk misi Bulan yang baru saja mempelajarinya.
Saat ini, ada banyak pemain baru dalam perlombaan ini, termasuk Tiongkok, Israel, Jepang, dan India.
Setiap negara dan setiap perusahaan yang mengembangkan wahana antariksa harus membangunnya dari nol, sehingga kegagalan adalah bagian dari permainannya.
Failure is part of the game, it's not a bad thing, this is the way, it's done. This is the way technology development and is always been done. (Kegagalan adalah bagian dari proses, dan sebenarnya bukan hal buruk. Inilah cara perkembangan teknologi selalu dilakukan.)
Dr Jack Burns, University of Colorado, Boulder.
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua gagal di sepanjang jalan. China berhasil dalam percobaan pertama dan mereka tidak pernah memiliki sejarah landasan pendaratan sebelumnya.
Proses evakuasi pesawat luar angkasa nasional China, Chang'e 5 setelah berhasil mendarat di bulan |
Jadi, China tampaknya berada dalam jalur yang baik. Di sisi lain, India berhasil mendarat di bulan pada tahun 2023 meskipun ada kegagalan awal.
Jadi, meskipun adanya kegagalan, masa depan pendaratan di bulan terlihat cerah. Kali ini akan berkelanjutan, artinya kita akan menjadi peradaban yang membawa ruang angkasa secara permanen.(*)
0 Komentar