JURNAL IT - WebApps, atau sistem dan aplikasi berbasis Web, telah berkembang menjadi alat komputasi yang canggih di era digital.
Apa yang membedakan WebApps dari kategori perangkat lunak lainnya? Jawabannya terletak pada sifat hibrida dan serangkaian atribut yang hampir selalu melekat padanya.
Sejak awal kemunculannya, sistem berbasis Web ini telah diyakini melibatkan perpaduan antara berbagai disiplin ilmu.
Powell [Pow98] berpendapat bahwa WebApps adalah campuran antara penerbitan cetak dan pengembangan perangkat lunak, antara pemasaran dan komputasi, antara komunikasi internal dan hubungan eksternal, serta antara seni dan teknologi.
Di masa-masa awal World Wide Web, sekitar tahun 1990 hingga 1995, situs web sebagian besar terdiri dari file hypertext yang saling terhubung, menyajikan informasi hanya dengan teks dan grafis terbatas.
Namun, seiring berjalannya waktu, penambahan alat pengembangan (misalnya, XML dan Java) memperkuat HTML, memungkinkan para insinyur Web (Web engineers) menyediakan kemampuan komputasi bersama dengan konten informasional.
Hari ini, WebApps telah berevolusi menjadi alat komputasi yang canggih yang tidak hanya menyediakan fungsi mandiri bagi pengguna akhir, tetapi juga telah terintegrasi dengan basis data perusahaan dan aplikasi bisnis.
Atribut Kunci yang Mendefinisikan WebApps
Meskipun kategori aplikasi lain mungkin menunjukkan beberapa karakteristik yang sama, WebApps hampir selalu menunjukkan semua atribut berikut:
1. Atribut Teknis dan Pengguna
• Intensitas Jaringan (Network intensiveness) WebApp harus berada di jaringan dan mampu melayani kebutuhan beragam komunitas klien. Jaringan ini dapat memberikan akses dan komunikasi di seluruh dunia (Internet) atau akses yang lebih terbatas (misalnya, Intranet perusahaan).
• Konkurensi (Concurrency) Sebagian besar pengguna dapat mengakses WebApp secara bersamaan. Seringkali, pola penggunaan di antara pengguna akhir akan sangat bervariasi.
• Beban yang Tak Terduga (Unpredictable load) Jumlah pengguna WebApp dapat bervariasi secara signifikan. Misalnya, seratus pengguna dapat muncul pada hari Senin, tetapi jumlahnya bisa mencapai 10.000 pengguna pada hari Kamis.
• Kinerja (Performance) Jika pengguna WebApp harus menunggu terlalu lama—baik untuk akses, pemrosesan sisi server, atau pemformatan dan tampilan sisi client—mereka mungkin memutuskan untuk pergi ke tempat lain.
• Ketersediaan (Availability) Meskipun harapan ketersediaan 100 persen dianggap tidak masuk akal, pengguna WebApps populer sering menuntut akses 24/7/365. Pengguna di Australia atau Asia, misalnya, mungkin menuntut akses pada saat aplikasi perangkat lunak domestik tradisional di Amerika Utara mungkin dimatikan untuk pemeliharaan.
2. Atribut Konten dan Pengembangan
• Berbasis Data (Data driven) Fungsi utama banyak WebApps adalah menggunakan hypermedia untuk menyajikan konten teks, grafis, audio, dan video kepada pengguna akhir. Selain itu, WebApps umumnya digunakan untuk mengakses informasi yang ada di basis data yang bukan merupakan bagian integral dari lingkungan berbasis Web (misalnya, aplikasi e-commerce atau keuangan).
• Sensitif Konten (Content sensitive) Kualitas dan sifat estetika konten tetap menjadi penentu penting kualitas WebApp.
• Evolusi Berkelanjutan (Continuous evolution) Tidak seperti perangkat lunak aplikasi konvensional yang berevolusi melalui serangkaian rilis terencana, aplikasi Web berevolusi secara berkelanjutan. Tidak jarang bagi beberapa WebApps (khususnya kontennya) diperbarui setiap menit atau konten dihitung secara independen untuk setiap permintaan.
• Keterdesakan (Immediacy) Kebutuhan mendesak untuk segera memasarkan perangkat lunak (time-to-market) adalah karakteristik banyak domain aplikasi, tetapi WebApps sering menunjukkan waktu-ke-pasar yang hanya membutuhkan waktu beberapa hari atau minggu.
• Keamanan (Security) Karena WebApps tersedia melalui akses jaringan, sulit, bahkan mungkin mustahil, untuk membatasi populasi pengguna akhir yang dapat mengakses aplikasi tersebut. Oleh karena itu, langkah-langkah keamanan yang kuat harus diterapkan di seluruh infrastruktur yang mendukung WebApp dan di dalam aplikasi itu sendiri, guna melindungi konten sensitif dan menyediakan mode transmisi data yang aman.
• Estetika (Aesthetics) Bagian yang tidak dapat disangkal dari daya tarik WebApp adalah tampilan dan nuansanya (look and feel). Ketika suatu aplikasi dirancang untuk memasarkan atau menjual produk atau ide, estetika mungkin sama pentingnya dengan desain teknis dalam menentukan keberhasilan.
Singkatnya, sifat unik WebApps adalah kemampuannya untuk mengombinasikan kompleksitas teknis dari pengembangan perangkat lunak (seperti konkurensi dan beban yang tidak terduga) dengan tuntutan visual dan kecepatan pasar (seperti estetika, sensitivitas konten, dan evolusi berkelanjutan).
Mereka berdiri sebagai kategori perangkat lunak yang khas karena hampir selalu menampilkan gabungan dari semua atribut yang telah disebutkan di atas.
WebApps mengombinasikan banyak tuntutan, seperti sebuah orkestra. Diperlukan musisi teknis yang ahli (pengembangan perangkat lunak) dan konduktor kreatif yang fokus pada penonton (pemasaran dan estetika), semua harus tampil bersamaan di tempat yang terbuka untuk umum (jaringan) tanpa henti (ketersediaan 24/7), agar pertunjukan (aplikasi) dapat sukses.(*)
0 Komentar