JURNAL IT - Pernahkah Anda merasa panik saat sudah sampai di stasiun atau halte, namun baru menyadari kartu uang elektronik tertinggal di rumah atau saldonya kosong?
Situasi yang kerap menjadi mimpi buruk bagi para komuter ini kini memiliki solusi yang jauh lebih praktis.
Bank Indonesia bersama industri sistem pembayaran telah menghadirkan inovasi terbaru melalui fitur QRIS Tap, yang memungkinkan transaksi dilakukan hanya dengan menyentuhkan ponsel pintar atau jam tangan pintar (smartwatch) pada mesin pembaca.
Bukan Sekadar Scan, Tapi Juga Tap
Selama ini, masyarakat mengenal Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai metode pembayaran dengan memindai kode batang (scan barcode).
Namun, QRIS Tap hadir sebagai pelengkap untuk memenuhi kebutuhan transaksi yang menuntut kecepatan tinggi, seperti di sektor transportasi umum.
Dengan prinsip "CeMuMuAh" (Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal), QRIS Tap diposisikan untuk mendukung mobilitas masyarakat yang dinamis.
Pengguna tidak perlu lagi mengantre lama untuk melakukan scanning, cukup dengan menempelkan perangkat, transaksi langsung tuntas dalam hitungan detik.
Saat ini, kemudahan QRIS Tap-in dan Tap-out sudah bisa dinikmati di berbagai moda transportasi di wilayah Jabodetabek, mulai dari KRL Commuter Line, MRT Jakarta, LRT Jakarta, LRT Jabodebek, hingga Transjakarta.
Tidak hanya terbatas di ibu kota, inovasi ini juga telah diadopsi di 14 provinsi di Indonesia, mencakup 31 moda transportasi termasuk bus Damri dan transportasi perkotaan lainnya.
Bagi para pengguna rutin, kehadiran fitur ini dinilai sangat membantu.
Beberapa pengguna mengaku bahwa QRIS Tap jauh lebih simpel karena tidak memerlukan kartu fisik tambahan, cukup menggunakan aplikasi pembayaran yang sudah ada di ponsel.
Merchant pun merasa terbantu karena proses pembayaran yang cepat dapat mengurangi antrean panjang, terutama pada jam-jam sibuk.
Keamanan yang Berlapis
Meski menawarkan kepraktisan, aspek keamanan tetap menjadi fondasi utama.
Bank Indonesia memastikan bahwa QRIS Tap telah melalui berbagai tahap pengujian, termasuk regulatory sandbox, untuk menjamin keandalannya.
Berbeda dengan kartu fisik yang berisiko hilang, QRIS Tap berbasis akun (server-based) dan dilengkapi dengan mekanisme otentikasi berlapis seperti PIN atau fitur biometrik.
Untuk bertransaksi dengan aman, pengguna dihimbau untuk selalu:
- Menggunakan aplikasi sistem pembayaran resmi yang berizin dan diawasi Bank Indonesia.
- Bertransaksi di merchant resmi yang memasang logo QRIS.
- Memeriksa nominal dan tujuan transaksi, serta memantau riwayat transaksi secara berkala.
- Segera melapor jika menemukan indikasi transaksi yang mencurigakan.
Menatap Masa Depan Digital Indonesia
Inovasi ini tidak berhenti di sektor transportasi saja. Pada tahun 2026, Bank Indonesia berencana memperluas penggunaan QRIS Tap ke sektor lain yang membutuhkan transaksi cepat, seperti perparkiran, rumah sakit, hingga pusat perbelanjaan.
Hadirnya QRIS Tap bukan sekadar gaya hidup, melainkan langkah nyata untuk meningkatkan inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih inklusif.
Jadi, di masa depan, dompet yang tertinggal mungkin bukan lagi masalah besar, selama ponsel pintar masih ada di genggaman.(*)
0 Komentar