JURNAL IT - Pernahkah Anda mengalami masalah saat kucing kesayangan Anda terkena penyakit kulit? Selain membuat kucing tidak nyaman, penyakit kulit pada kucing juga bisa menular pada manusia.
Waspadai penyakit kulit pada kucing |
Namun, biaya ke dokter hewan yang mahal dan terbatasnya jumlah dokter hewan seringkali menjadi kendala. Oleh karena itu, diperlukan sebuah solusi yang dapat membantu pemilik kucing untuk mendiagnosis penyakit kulit dengan cepat dan akurat. Inilah mengapa perlu dibangun sebuah Sistem Pakar.
Sistem Pakar adalah suatu sistem yang menggunakan pengetahuan dari para ahli dalam bidang tertentu untuk membantu memecahkan masalah secara otomatis.
Pada kasus ini, Sistem Pakar akan digunakan untuk mendiagnosis penyakit kulit pada kucing. Tujuannya adalah memberikan kemudahan bagi pemilik kucing agar dapat melakukan pengobatan sedini mungkin.
Sistem Pakar ini akan berfokus pada gejala klinis yang dapat terlihat dengan jelas oleh pemilik kucing. Terdapat tiga jenis penyakit kulit yang sering dijumpai pada kucing, yaitu Scabies, Flea Allergic, dan Ringworm.
Setiap penyakit memiliki gejala khas yang dapat digunakan sebagai petunjuk dalam mendiagnosis.
- Pertama, mari kita lihat Scabies. Penyakit ini disebabkan oleh tungau yang menggali terowongan di kulit kucing. Beberapa gejala yang mungkin terlihat adalah gatal parah, keropeng pada kulit, dan hilangnya bulu pada area yang terinfeksi.
- Kedua, Flea Allergic. Kucing yang alergi terhadap gigitan kutu dapat mengalami gejala seperti gatal-gatal yang intens, terutama di daerah leher dan belakang. Kulit kucing mungkin juga tampak meradang dan terdapat luka akibat menggaruk.
- Terakhir, Ringworm. Penyakit ini disebabkan oleh jamur dan dapat menyebar dengan cepat. Tanda-tanda yang mungkin muncul adalah adanya bercak-bercak bulat yang gatal dan bersisik pada kulit kucing.
Sistem Pakar akan mengumpulkan informasi tentang gejala yang diamati oleh pemilik kucing. Setiap gejala akan diberi bobot atau nilai kepastian (certainty factor) berdasarkan tingkat relevansinya terhadap masing-masing penyakit. Nilai ini dapat membantu sistem untuk menentukan diagnosis yang paling mungkin.
Beberapa contoh kasus penyakit kulit kucing menular pada manusia |
Misalnya, jika kucing mengalami gatal parah dan terdapat keropeng pada kulit, sistem akan memberikan bobot yang tinggi untuk kemungkinan terkena Scabies. Namun, jika kucing juga memiliki bercak bulat yang gatal dan bersisik, bobot untuk Ringworm juga akan meningkat.
Dengan menggunakan Sistem Pakar berbasis Certainty Factor ini, pemilik kucing dapat dengan mudah mendiagnosis penyakit kulit pada kucing mereka.
Hal ini akan memungkinkan pemilik untuk melakukan pengobatan sedini mungkin, mengurangi biaya yang harus dikeluarkan, dan melindungi kesehatan kucing serta manusia di sekitarnya.
Dalam kesimpulannya, Sistem Pakar berbasis Certainty Factor adalah solusi yang dapat membantu pemilik kucing dalam mendiagnosis penyakit kulit dengan cepat dan akurat.
Dengan adanya sistem ini, diharapkan pemilik dapat segera mengobati kucing mereka sehingga mengurangi risiko kematian akibat terlambatnya pengobatan.
Metode Inferensi menggunakan Certainty Factor (CF)
Metode Certainty Factor (CF) adalah salah satu metode yang digunakan dalam sistem pakar untuk mengatasi ketidakpastian atau keambiguan dalam pengambilan keputusan.
Certainty Factor menggabungkan pengetahuan dan keyakinan dari pakar domain dengan informasi atau data yang diberikan oleh pengguna untuk menghasilkan nilai kepastian atau tingkat keyakinan terhadap suatu keputusan.
Tabel Nilai CF untuk Pakar (Expert) |
Tabel Nilai CF untuk Pengguna (User) |
Dalam sistem pakar, Certainty Factor digunakan untuk menghitung dan mewakili tingkat keyakinan terhadap suatu aturan atau kesimpulan berdasarkan bukti atau gejala yang ada.
Dalam Sistem Pakar untuk mendiagnosis penyakit kulit pada kucing, Certainty Factor digunakan sebagai metode untuk mengatasi ketidakpastian yang mungkin ada baik dari pakar maupun pengguna.
Berikut adalah proses penghitungan Certainty Factor dalam sistem:
- Tentukan rule: Rule merupakan aturan-aturan yang digunakan dalam sistem untuk menghubungkan gejala dengan penyakit kulit pada kucing. Contohnya, "Jika kucing mengalami gatal parah dan terdapat keropeng pada kulit, maka kemungkinan terkena Scabies adalah tinggi."
Hasil Pendeteksian Menggunakan Certainty Factor - Pisahkan multiple rule menjadi single rule: Jika terdapat multiple rule (aturan yang memiliki beberapa kondisi), aturan tersebut perlu dipisahkan menjadi single rule (aturan dengan satu kondisi). Misalnya, jika terdapat rule dengan kondisi "Jika kucing mengalami gatal parah dan terdapat keropeng pada kulit, atau jika kucing memiliki bercak bulat yang gatal dan bersisik, maka kemungkinan terkena Scabies atau Ringworm adalah tinggi." Aturan ini dapat dipisahkan menjadi dua single rule, yaitu:
- Rule 1: "Jika kucing mengalami gatal parah dan terdapat keropeng pada kulit, maka kemungkinan terkena Scabies adalah tinggi."
- Rule 2: "Jika kucing memiliki bercak bulat yang gatal dan bersisik, maka kemungkinan terkena Ringworm adalah tinggi."
- Rule 1: "Jika kucing mengalami gatal parah dan terdapat keropeng pada kulit, maka kemungkinan terkena Scabies adalah tinggi."
- Hitung nilai CF pakar dan pengguna setiap rule: CF pakar adalah nilai yang diberikan oleh pakar berdasarkan pengetahuannya terhadap hubungan antara gejala dan penyakit kulit pada kucing. Misalnya, pakar memberikan CF pakar 0.8 untuk Rule 1 yang menghubungkan gejala gatal parah dan keropeng dengan Scabies. CF pengguna adalah nilai yang diberikan oleh pengguna berdasarkan pengamatan gejala pada kucingnya. Misalnya, pengguna memberikan CF pengguna 0.6 untuk gejala gatal parah dan keropeng.
- Hitung nilai CF(H,E): CF(H,E) merupakan hasil perkalian antara CF pakar dan CF pengguna pada suatu rule. Misalnya, jika CF pakar untuk Rule 1 adalah 0.8 dan CF pengguna untuk gejala gatal parah dan keropeng adalah 0.6, maka CF(H,E) untuk Rule 1 adalah 0.8 * 0.6 = 0.48.
- Hitung CF gabungan: Jika terdapat beberapa rule yang menghubungkan gejala dengan penyakit yang sama, CF gabungan dapat dihitung untuk menggabungkan nilai CF(H,E) dari setiap rule tersebut. Misalnya, jika terdapat Rule 1 dan Rule 2 yang menghubungkan gejala dengan Scabies dan Ringworm, maka CF gabungan untuk Scabies dapat dihitung dengan menjumlahkan nilai CF(H,E) dari Rule 1 dan Rule 2.
Dengan menggunakan Certainty Factor (CF), sistem dapat menghasilkan nilai kepastian dalam mendiagnosis penyakit kulit pada kucing. Nilai CF tersebut dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi.(*)
0 Komentar