JURNAL IT - Steam baru saja meluncurkan pembaruan yang menuai kontroversi. Sistem review game kini dibatasi hanya berdasarkan bahasa pengguna sehingga ribuan ulasan internasional tidak lagi terlihat di halaman utama sebuah game.
Sejak 2013 fitur review telah menjadi andalan Steam untuk membantu pemain menentukan pembelian. Namun langkah terbaru ini membuat banyak pihak khawatir.
Pasalnya ulasan tidak hanya berfungsi sebagai penilaian kualitas game tetapi juga sebagai sarana protes komunitas terhadap kebijakan developer.
Contoh yang sempat mencuat adalah kasus Ready or Not. Game tersebut sempat dibanjiri review negatif setelah pengembangnya memilih menghapus sebagian konten demi versi konsol.
Peristiwa serupa pernah dialami sejumlah judul lain yang mendapat dorongan besar dari komunitas untuk menyuarakan ketidakpuasan.
Dengan aturan baru, jika sebuah game memiliki lebih dari 2000 review publik dan sedikitnya 200 review ditulis dalam bahasa tertentu maka skor akan ditampilkan khusus untuk bahasa itu.
Hal ini membuat jumlah review yang terlihat di berbagai wilayah langsung anjlok drastis.
Black Myth Wukong menjadi contoh nyata. Sebelum pembaruan game RPG asal Tiongkok itu menampilkan lebih dari 850 ribu review positif di halaman Steam.
Kini untuk pengguna berbahasa Inggris hanya sekitar 64 ribu review yang muncul. Jumlah itu memang besar namun jauh lebih kecil dibanding total ulasan internasional yang ada.
Dampaknya tidak hanya terasa pada Wukong. Wuchang Fallen Feathers dan Tale of Immortal juga mengalami hal serupa.
Ribuan review dari luar bahasa lokal tidak lagi menjadi faktor utama dalam menentukan skor yang ditampilkan.
Valve menilai sistem localized grading atau penilaian lokal membantu pengguna membuat keputusan lebih tepat karena menampilkan opini dari wilayah masing-masing.
Namun strategi ini bisa menjadi pedang bermata dua bagi developer. Ribuan review yang diperoleh dengan susah payah mungkin tidak akan pernah terlihat calon pembeli di berbagai negara.
Pengguna memang masih bisa melihat skor lengkap melalui fitur Language Breakdown atau filter berdasarkan bahasa. Akan tetapi secara default skor utama tetap terkunci pada bahasa lokal.
Di Indonesia kebijakan ini bisa berdampak besar pada pemain yang terbiasa melihat ulasan global sebelum membeli game.
Banyak judul populer dari Tiongkok, Jepang, hingga Eropa kini tidak lagi menampilkan jumlah review masif yang sebelumnya dianggap sebagai bukti kualitas. Hal ini bisa mengubah cara gamer Indonesia memutuskan untuk membeli sebuah game.
Dalam waktu dekat akan terlihat apakah langkah Valve benar-benar meningkatkan pengalaman pengguna atau justru menimbulkan gelombang protes baru di tengah kontroversi panjang soal sistem review di Steam.(*)
0 Komentar