Sering Ucapkan 9 Kalimat Ini, Bisa Jadi Kamu Lebih Dewasa Secara Emosional

JURNAL IT - Apa kamu sering berkata, “Saya akan pikirkan dulu sebelum menjawab” atau “Saya tidak nyaman dengan itu”? Jika iya, kamu mungkin jauh lebih matang secara emosional dibanding kebanyakan orang.

Menurut Dr. Cortney S. Warren, seorang psikolog klinis lulusan Harvard dan penulis buku Letting Go of Your Ex, orang yang dewasa secara emosional biasanya memiliki kepercayaan diri yang kuat, tidak mudah terprovokasi, dan tidak bergantung pada pengakuan dari orang lain. 

Mereka juga mampu bersikap otentik dan mengambil sikap dalam situasi yang menantang.

Dewasa secara emosional bukanlah hal yang datang secara instan, tetapi jika kamu terbiasa menggunakan sembilan ungkapan ini dalam keseharianmu, bisa jadi kamu berada selangkah lebih maju dalam hal kedewasaan emosional.

1. “Saya akan pikirkan dulu sebelum menjawab.”

Alih-alih bereaksi secara impulsif, orang yang stabil secara emosional cenderung memberikan jeda waktu sebelum memberikan respons. Mereka menyadari bahwa emosi bisa memperkeruh penilaian, jadi mereka memilih kata-kata dengan hati-hati.

Ungkapan serupa:

Saya sedang frustrasi. Saya butuh waktu sendiri supaya tidak mengatakan hal yang saya sesali nanti.”

Saya belum tahu jawabannya. Bisa kita lanjutkan obrolan ini besok?

2. “Tidak.”

Orang yang percaya diri secara emosional tahu kapan harus berkata tidak, tanpa rasa bersalah. Mereka paham bahwa menjaga batasan adalah bagian penting dari menghormati diri sendiri.

Ungkapan serupa:

Maaf, saya tidak bisa bantu karena sudah terlalu banyak komitmen.

Terima kasih, tapi itu bukan hal yang saya sukai.

3. “Saya tidak nyaman dengan itu.”

Mereka tidak ragu mengutarakan perasaan saat berada di situasi yang membuatnya tidak tenang. Tapi mereka juga menyampaikannya dengan sopan dan tegas.

Ungkapan serupa:

Saat kamu berkata seperti itu, saya merasa terluka dan marah.

Kalau kamu memperlakukan saya seperti ini, saya akan menjauh. Ini tidak sehat untuk saya.

4. “Inilah saya, dan saya bangga dengan diri saya.”

Orang yang emosionalnya stabil tidak berpura-pura menjadi orang lain hanya untuk diterima. Mereka konsisten dan jujur dengan siapa diri mereka, dan orang di sekitar mereka merasa aman karena tahu mereka bisa diandalkan.

Ungkapan serupa:

Apa yang kamu lihat, itulah saya.

Kamu mungkin tidak suka hal ini tentang saya, tapi saya oke dengan itu.

5. “Apakah saya memang seperti itu?”

Daripada defensif saat menerima kritik, mereka membuka diri untuk refleksi. Kritik bagi mereka bukan serangan, tapi peluang untuk tumbuh.

Ungkapan serupa:

Saya nggak sadar sering melakukan itu. Terima kasih sudah kasih tahu.

Wah, ternyata saya sering banget ngomong seperti itu, ya.

6. “Saya akan usahakan memperbaikinya.”

Mereka sadar bahwa hubungan butuh usaha dua arah. Ketika ada sesuatu yang harus diperbaiki, mereka siap mengambil langkah nyata.

Ungkapan serupa:

Kalau ini penting buat kamu, saya akan belajar lebih penuh empati waktu bicara.

Saya kurang sabar selama ini. Saya akan coba lebih tenang dan nggak terburu-buru.

7. “Saya ikut prihatin. Bisa saya bantu?”

Alih-alih menganggap masalah orang lain sebagai beban, mereka hadir dengan empati dan tanpa menghakimi. Mereka memahami bahwa kesulitan orang lain bukan refleksi buruk atas diri mereka sendiri.

Ungkapan serupa:

Kamu kelihatan sedih. Saya ingin bantu kalau bisa.

Saya tahu ini berat buat kamu. Tapi saya di sini, kamu nggak sendirian.

8. “Hal ini penting buat saya.”

Orang yang dewasa secara emosional punya sistem nilai yang kuat dan tidak takut menunjukkan apa yang mereka perjuangkan, meski bertentangan dengan arus.

Ungkapan serupa:

Saya peduli dengan hal ini, meskipun kamu tidak.

Saya rasa ini tidak etis, dan saya nggak bisa diam melihatnya.

9. “Saya akan coba!”

Mereka tidak takut gagal karena punya rasa aman dari dalam diri sendiri. Justru mereka melihat kegagalan sebagai bagian dari proses mencoba dan tumbuh.

Ungkapan serupa:

Saya akan coba lain kali.

Saya belum tentu bisa, tapi saya mau mencoba!

Dr. Warren menekankan bahwa semua orang bisa tumbuh menjadi lebih dewasa secara emosional dengan latihan dan refleksi diri yang konsisten. 

Ucapan sehari-hari adalah cerminan dari bagaimana kita memandang diri sendiri dan dunia sekitar. 

Jadi jika kamu sudah terbiasa mengucapkan beberapa kalimat di atas, bisa jadi kamu sudah melangkah jauh dalam perjalanan menjadi pribadi yang kuat secara emosional — lebih jauh dari kebanyakan orang.(*)

Posting Komentar

0 Komentar